oleh liku-liku pikiran

   Dalam sekejap mata   
cukup memberi tanda kehidupan
sebelum melompat.

Oleh ikal pikiran
kumpulkan kurma kering
di gerbang gurun.

Klik lidah
di bawah kubah Romawi
di mana semuanya datang bersama-sama.

Lebih rendah lagi
telanjang di antara tubuh telanjang
ambil katak berperut buncit.

Dari jurang ke jurang
pohon tempat perlindungan kita
membimbing nafas.

Berjalanlah sampai kelelahan yang luar biasa
dimana ilalang
ajak kami terbang.

Mata yang besar
seperti rak mantel
kumpulkan benih peluang.

Matahari berkeliaran
krep dinding batu
kerudung pengantin.

Sepertinya di dalam negeri
kedatangan pertapa
langkah berlumut.


425

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.